Orang-orang yang makan telur ayam setiap hari beresiko meningkatkan risiko kena penyakit kencing manis tipe 2.
Laki-laki yang mengkonsumsi telur ayam setiap hari mempunyai resiko 58%
terkena kencing manis dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi
telur ayam. Sedangkan wanita yang mengkonsumsi telur ayam setiap hari
mempunyai resiko 77% terkena kencing manis.Demikian dilaporkan oleh Luc
Djoussé, M.D., D.Sc., of Brigham and Women’s Hospital and Harvard, and
colleagues reported online in Diabetes Care.
Telur merupakan sumber kolesterol (sekitar 200mg/butir) dan mengandung
1,5gr lemak jenuh. Keduanya dapat meningkatkan resiko kencing manis.
Akan tetapi didalam jurnal Diabetes Care tersebut juga diakatakan oleh
Dr Michael Dr Gaziano, bahwa mengkonsumsi 1 butir telur/minggu tidak
akan meningkatkan resiko terkena kencing manis, melainkan justru dapat
menurunkan resiko terkena kencing manis tipe 2, hal ini disebabkan
karena sebutir telur mengandung lemak polyunsaturated sekitar 0,7gr.
Telur ayam memang merupakan sumber vitamin, protein dan nurtisi lainnya,
akan tetapi telur kaya dengan kolesterol yang akan menambah resiko
terkena serangan jantung, stroke dan kencing manis.
Sebuah penelitian di Amerika menyatakan, pria paruh usia yang
mengkonsumsi tujuh atau lebih telor dalam seminggu sangat berisiko
menghadapi kematian dini.
Terutama, untuk kaum pria yang memiliki penyakit diabetes yang memang
menyukai dan banyak mengkonsumsi telor. Mereka sangat berisiko tinggi
untuk menghadapi kematian dini ini. Demikian sebuah penelitian yang
dilakukan selama 20 tahun yang diterbitkan dalam the American Journal of
Clinical Nutrition.
Studi tersebut menambahkan, mereka yang mengalami kelebihan pertumbuhan
dan badan, sekalipun hal ini masih kontradiksi, masih beruntung karena
masih aman untuk mengkonsumsi telor. Tidak terbukti bahwa telor dapat
mengakibatkan risiko kematian cepat pada mereka.
Sementara, pria yang tidak mengidap penyakit diabetes bisa memakan lebih
dari enam telor tanpa risiko berlebihan akan kematian itu, demikian
temuan Dr. Luc Djousse dan Dr. J. Michael Gaziano dari Brigham and
Women's Hospital and Harvard Medical School.
Sebenarnya, konsumsi telor lebih dari enam butir seminggu tidak serta
merta dihubungkan dengan risiko semua penyebab kematian, namun konsumsi
tujuh telur atau lebih memiliki potensi 23% risiko tertinggi penyebab
kematian.
Risiko yang paling tinggi sebagai penyebab kematian ini sangat erat hubungannya dengan serangan jantung dan stroke.
Telor sesungguhnya mengandung banyak kolesterol, yang jika dikonsumsi
dalam jumlah besar dapat menyebabkan risiko terkena stroke dan serangan
jantung.
Seorang ahli nutrisi dan penyakit hati mengatakan, pria paruh usia,
paling tidak, harus memantau seberapa banyak ia mengkonsumsi telor.
klo blm terbukti, jgn kasih info yg menyesatkn ms, cz keterangan mengenai efek baik dn buruk konsumsi telur msh simpang siur
BalasHapus