CLOCK

FlashVortex

Minggu, 06 November 2011

TAHUKAH KALIAN TENTANG MAKHLUK-MAKHLUK YANG BERCAHAYA?


Pernahkah kalian melihat cahaya bergerak di pepohonan pada malam hari? Sumber cahaya ini, yang terkadang begitu banyak sehingga cahayanya mampu meliputi seluruh pohon, adalah kunang-kunang. Kunang-kunang adalah makhluk hidup bercahaya yang paling terkenal. Makhluk ini, yang memancarkan cahaya dan menerangi pepohonan dalam kegelapan malam, termasuk binatang yang paling banyak dipelajari oleh para ahli. Segera akan kita teliti, mengapa demikian. Namun pertama-tama mari kita lihat bagaimana binatang-binatang ini menggunakan cahaya.

Selama bertahun-tahun, para ahli telah mencoba meniru cahaya yang dipancarkan oleh kunang-kunang. Namun, sejauh ini, mereka belum berhasil. Inilah salah satu bukti bahwa Allah menciptakan kunang-kunang dengan suatu rancangan yang sempurna.
Kunang-kunang menghasilkan cahaya berwarna kuning-hijau di tubuh mereka. Cahaya adalah alat komunikasi di antara kunang-kunang. Cahaya tersebut digunakan sebagai sinyal untuk mencari pasangan, sekaligus untuk mengamankan diri dari musuh. Berkat cahaya di tubuh kunang-kunang, musuh kunang-kunang jadi tahu bahwa serangga ini tidak enak rasanya. Karena itu, mereka memutuskan tidak jadi menyantapnya.

Serangga-serangga ini memiliki ciri utama memanfaatkan cahaya semaksimal mungkin dan mereka benar-benar tidak membuang-buang energi. Karena itu kunang-kunang menjadi bahan penyelidikan ilmuwan selama bertahun-tahun. Namun, walaupun semua penelitian telah dilakukan, sampai sekarang manusia belum mampu menghasilkan cahaya semelimpah yang dihasilkan oleh kunang-kunang.

Menakjubkan sekali mengamati bagaimana makhluk hidup mampu menghasilkan cahaya, namun tidak terpengaruh oleh panas cahaya itu. Kalian pasti pernah memperhatikan bahwa lampu menghasilkan panas, di samping cahaya. Jika kalian menyentuh suatu sumber cahaya, misalnya, sebuah bohlam, panasnya akan membakar tangan kalian. Dengan begitu, kalian tentu heran mengapa kunang-kunang tidak mengalami cedera akibat panas yang dihasilkannya. Memang, inilah hal yang sangat menakjubkan pada makhluk bercahaya ini: panas yang mereka hasilkan tidak mempengaruhi mereka. Itu karena cahaya yang dihasilkan makhluk-makhluk ini betul-betul berbeda dengan yang biasa kita gunakan sebagai alat penerangan. Cahaya kunang-kunang disebut “cahaya dingin”. Hawa panas tidak dipancarkan sepanjang proses menghasilkan cahaya dingin berlangsung. Karena itu, proses menghasilkan jenis cahaya ini sangat efektif. Para ahli bertahun-tahun telah mencoba untuk meniru jenis cahaya ini. light.

Makhluk-makhluk yang terlihat dalam foto-foto ini hidup di kegelapan laut dalam berkat kualitas kemampuan pencahayaan yang diberikan Allah pada mereka.
Seperti halnya kunang-kunang, beragam makhluk air, serangga, dan jenis lainnya juga menghasilkan cahaya mereka sendiri. Setiap makhluk memiliki cara yang berbeda-beda untuk menghasilkan cahayanya sendiri. Padang tempat cahaya itu digunakan juga berbeda-beda. Demikian pula lama waktu pemakaian dan jenis cahayanya—masing-masing juga berbeda. Yang jelas, setiap cahaya merupakan keajaiban tersendiri.

Nyatalah, bukanlah makhluk-makhluk tersebut yang memperlengkapi diri mereka sendiri dengan sistem untuk menghasilkan cahaya. Bukan makhluk-makhluk iltu pula yang menjamin sendiri kesinambungan sistem ini. Sebuah sistem yang menghasilkan cahaya dalam tubuh makhluk hidup tidak mungkin muncul karena kebetulan belaka. Lebih-lebih lagi, sebuah bentuk tubuh yang begitu sempurna dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun pada tubuh, tidak mungkin muncul ketika proses kejadian tubuh tersebut berlangsung. Makhluk-makhluk bercahaya ini adalah bukti nilai seni Allah yang begitu unggul dalam penciptaan. Ciptaan tersebut diperlihatkan Allah kepada kita sebagai bukti pengetahuan-Nya, kecerdasan dan kekuasaan abadi-Nya atas makhluk-makhluk yang diciptakan-Nya. Ia juga mengingatkan manusia bahwa tak peduli betapa sulitnya manusia mencoba, manusia tidak akan dapat menciptakan mekanisme tanpa cela, kecuali atas kehendak Allah.
MAKHLUK-MAKHLUK AIR YANG BERCAHAYA
Banyak makhluk di dalam air, seperti yang terlihat dalam gambar ini, memiliki sistem seperti kunang-kunang dalam menghasilkan cahaya. Mereka biasanya menggunakan cahayanya untuk menarik atau menakut-nakuti musuh mereka. Hampir semuanya memiliki serangkaian sel di sepanjang punggung mereka, seperti lipit-lipit baju. Sel-sel ini dapat menghasilkan cahaya. Kini, mari kita perhatikan ciri-ciri umum makhluk-makhluk ini.

Salah satu dari jenis ini adalah hewan yang tampak seperti ubur-ubur. Umumnya mereka memangsa hewan laut kecil dan tumbuh-tumbuhan yang tidak tampak oleh mata telanjang. Beberapa menangkap mangsanya dengan tentakelnya (tangan-tangan belalai) yang lengket, yang bergerak-gerak di air seperti pancingan ikan. Anggota jenis lainnya memiliki mulut yang begitu besar. Mereka tinggal membukanya lebar-lebar dan menelan banyak mangsa. Jenis ini memiliki serangkaian rambut tipis di tubuh mereka, yang digunakan untuk mendorong tubuhnya ke depan ketika berenang di dalam air.

Makhluk-makhluk yang bercahaya memiliki ciri unik lainnya. Misalnya, beberapa jenis yang berwarna merah bersinar ketika saling bertubrukan, dan dapat meninggalkan partikel-partikel cahaya yang berkilauan di dalam air. Ini adalah cara untuk membuat bingung musuh-musuhnya sehingga mereka dapat melarikan diri dari musuh-musuh tersebut.

Makhluk-makhluk seperti bintang laut, bulu babi, dan feather star (digolongkan sebagai hewan, namun bentuknya mirip tanaman pakis yang menempel di karang/dasar laut—penerj.) memiliki permukaan tubuh yang “berduri.” Kebanyakan tubuh makhluk-makhluk ini tertutup oleh duri, yang digunakan sebagai cara untuk mempertahankan diri. Mereka tinggal di pantai, di karang-karang, dan dasar laut. Makhluk-makhluk ini juga menghasilkan cahayanya sendiri untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Dengan senjata-senjata yang bercahaya atau duri, mereka juga dapat menciptakan awan-awan cahaya di air ketika diserang.
Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi.
Semuanya hanya tunduk kepada-Nya. Dan Dialah yang menciptakan
(manusia) dan permulaan, kemudian mengembalikan
(menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu
adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha
Tinggi di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana
(QS Ar-Rum: 26-27).

Barangkali, ciri paling menarik dari makhluk-makhluk laut yang bercahaya ini adalah fakta bahwa mereka menggunakan cahayanya untuk menyesatkan makhluk yang lain. Suatu jenis bintang laut adalah contoh yang bagus untuk ini. Jenis bintang laut ini hidup di kedalaman laut sekitar 1.000 meter (3.280 kaki). Ia memancarkan cahaya hijau-kebiruan yang cerah dari ujung-ujung tangannya. Pancaran ini memberitahu musuh-musuhnya bahwa bintang laut itu tidak lezat. Jenis bintang laut lainnya mulai menyala ketika diserang, lalu mencopot dan melemparkan salah satu tangannya pada musuh tersebut untuk mengalihkan perhatian. Perhatian musuhnya lantas beralih pada tangan yang copot itu, yang masih tetap memancarkan sinar putih. Pada saat itulah bintang laut punya waktu untuk kabur.
Sebagaimana telah kita saksikan dalam beberapa contoh yang diberikan sebelumnya, mekanisme pada makhluk hidup yang memungkinkan mereka menghasilkan cahaya tersebut menunjukkan kepada kita kesempurnaan ciptaan Allah. Apa yang kita bahas di sini adalah makhluk-makhluk yang hidup di dalam air, yang biasanya memiliki tubuh dengan unsur utama air–seperti juga tubuh kita—dan yang tidak mungkin memiliki kecerdasan seperti manusia. Namun, masing-masing memiliki alat tubuh yang begitu indah dan menakjubkan kita ketika mengetahuinya. Ini mengungkapkan bahwa Allah menciptakan sesuatu tanpa tandingan. Contoh-contoh tersebut hadir untuk membuat kita memahami bahwa tak ada tuhan lain selain Allah, Pencipta segalanya. Orang yang memahami hal ini akan mengetahui keperkasaan Allah yang tak terhingga dan hanya akan bekerja keras demi ridha Allah.
Ingatlah bahwa Allah memberitahu kita dalam sebuah ayat bahwa mereka yang berani memperserikatkan tuhan lain dengan Allah akan ditinggalkan oleh Allah.
Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah) (QS Al-Israa: 22).
KANTUNG TIDUR IKAN BAYAN (PARROTFISH)

Kantung tidur yang melindungi ikan bayan tampak dalam gambar di bawah ini.
Ikan bayan yang tampak dalam gambar ini disebut parrotfish dalam Bahasa Inggris karena, seperti bisa kalian lihat, ikan ini menyerupai burung beo. Ikan yang berwarna-warni ini menggunakan cara yang tidak biasa untuk melindungi dirinya dalam menghadapi musuh-musuhnya.  Utamanya di malam hari, ikan bayan melapisi seluruh tubuhnya dengan zat mirip agar-agar yang dihasilkan sendiri olehnya.  Sebelum menjawab pertanyaan “mengapa?”, mari perhatikan bagaimana zat ini dibuat dan digunakan.
Lapisan agar-agar ikan bayan dikeluarkan dari bagian atas rongga insangnya. Ikan mengeluarkan zat itu ketika bernafas. Setelah beberapa waktu, lapisan tersebut menutupi seluruh tubuh ikan. Dengan melakukan hal tersebut, ikan ini seolah meletakkan dirinya dalam sejenis kantung tidur dan menjadi terlindung dari bahaya luar di malam hari. Zat ini juga memungkinkan ikan untuk menyembunyikan diri dengan penyamaran. Fungsi utamanya, kantung tidur tembus pandang ini melindung ikan dari belut laut (moray) (belut moray adalah salah satu belut paling berbahaya yang banyak terdapat di perairan Pasifik, khususnya Hawaii—penerj.), salah satu musuh bebuyutannya. Belut-belut moray memiliki indera penciuman yang sangat baik dan dapat menemukan mangsanya dengan penciumannya itu. Namun, lapisan perlindungan ikan bayan mampu mencegah moray untuk mengendus baunya. Moray tidak dapat mengenali ikan dalam kantungnya, bahkan ketika menyenggol saat melewatinya sekalipun. Oleh karena itu, kita tentu melontarkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana ikan bayan mendapatkan kantung perlindungan yang mereka gunakan di malam hari? Bagaimana mereka tahu bahwa musuh utamanya berburu dengan perantaraan indera penciumannya? Bagaimana ikan bayan menemukan sebuah zat, yang begitu penting untuk menghalangi indera penciuman belut-belut moray hingga ikan itu dapat melewati malam dengan aman?

Jelas, kita tidak akan percaya bahwa seekor ikan mampu memutuskan untuk membuat zat kimia dalam tubuhnya, kemudian melapisi diri dengan zat ini. Pun tidak mungkin hal semacam itu tumbuh dengan serta-merta dari waktu ke waktu. Ikan bayan yang terlihat dalam foto tidak dapat dengan sadar merencanakan membuat zat semacam itu, dan tidak dapat menyusun sebuah sistem dalam tubuhnya berdasarkan kemauannya sendiri. Demikian juga dengan ikan bayan yang hidup seribu atau sepuluh ribu tahun yang lalu.

Penyamaran dengan cara melapisi tubuh dengan agar-agar adalah cara cerdas yang sangat cocok untuk melindungi ikan ini dari musuhnya. Jelas bahwa keistimewaan tubuh seperti itu hanya bisa terjadi melalui rancangan yang cerdas. Kecerdasan ini bukanlah milik ikan atau orang lain, melainkan milik Allah, Pencipta semua makhluk.
IKAN KALAJENGKING YANG PINTAR MENYAMAR
Tubuh ikan kalajengking ini beraneka warna. Warnanya sama dengan karang tempat mereka tinggal. Seperti bisa kalian lihat pada foto ini, ikan kalajengking bergaris-garis merah-putih dapat menyembunyikan diri dengan menyamar di antara karang yang berwarna serupa. Dengan cara itu, ikan kalajengking dapat melepaskan diri dari perhatian pemangsa-pemangsanya, dan mengurangi risiko menjadi mangsa. Berkat pewarnaan ini pula, ikan kalajengking dapat dengan mudah mendekati mangsanya sendiri.

Perhatikan baik-baik ikan kalajengking (terlihat pada gambar di bawah dan di halaman belakang). Kalian jadi tahu, betapa sungguh-sungguh sulit mengenali kehadiran mereka di lingkungannya.

Kantung tidur yang melindungi ikan bayan tampak dalam gambar di bawah ini.

Bukan kebetulan, bukan pula ikan lain yang dapat memberikan warna pada suatu makhluk dengan warna yang sama dengan lingkungan tempat tinggalnya. Seekor ikan, udang, atau kepiting tidak memiliki pengetahuan tentang warna ataupun kemampuan untuk menyusun sistem dalam tubuh mereka sendiri untuk mengubah warna. Sistem semacam itu hanya dapat dirancang dan ditempatkan dalam tubuh binatang tersebut oleh Zat yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya.

Zat Yang Mahakuasa itu adalah Allah. Allah menciptakan seluruh makhluk berikut sifat-sifat yang mereka miliki, dan selaras dengan lingkungan tempat tinggalnya. Dalam Al Qur’an, Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa Dia memiliki pengetahuan tentang seluruh makhluk yang diciptakan-Nya:
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); (padahal) Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan (QS Al-Mulk: 14-15).
CIRI-CIRI KUDA LAUT YANG MENARIK

Kuda laut jantan dan anak-anaknya
Mungkin kalian pernah melihat kuda laut di televisi atau di buku-buku. Rupa kuda laut yang tidak lazim (seperti kuda), dan cara berenang mereka yang bergelombang, mungkin telah menarik rasa ingin tahu kalian. Tahukah kalian bahwa, bertolak belakang dengan perkiraan orang, binatang-binatang ini sesungguhnya sangat kecil? Kuda laut, yang berukuran sekitar 4 hingga 30 sentimeter biasanya hidup di antara ganggang laut dan tumbuhan air lainnya yang berdekatan dengan pantai. Lapisan pelindung tulang kuda laut melindunginya dari bahaya. Pelindung ini begitu kuat, sampai-sampai kalian benar-benar tidak mungkin dapat meremukkan kuda laut yang dikeringkan dengan tangan kalian sendiri.

Kepala kuda laut berada pada sudut yang tegak lurus (membentuk sudut siku-siku) dengan tubuhnya. Hal semacam ini tidak terlihat pada ikan lainnya. Akibatnya, kuda laut berenang dengan tubuh tegak dan dapat menggerakkan kepala mereka ke atas dan ke bawah. Namun, mereka tidak dapat menggelengkan kepala ke samping. Sekarang, mari pikirkan persoalan yang mungkin dialami makhluk hidup lainnya jika mereka tidak dapat menggerakkan kepala mereka ke kanan dan ke kiri. Mereka akan terkena berbagai hal yang membahayakan tubuh. Namun, berkat rancangan tubuh mereka yang istimewa, kuda laut tidak mengalami masalah semacam itu. Setiap mata seekor kuda laut dapat bergerak sendiri-sendiri, bebas ke semua arah. Itulah mengapa kuda laut dapat melihat keadaan di sekelilingnya dengan mudah, walaupun tidak dapat menggerakkan kepala ke samping.

Gerakan jenis ikan ini di dalam air juga penting untuk diperhatikan: kuda laut bisa berenang berkat suatu sistem yang unik. Setiap kuda laut memiliki sejumlah kantung renang. Dengan menyesuaikan jumlah udara yang mengisi kantung ini, seekor kuda laut dapat berenang naik turun. Jika kantung udara ini rusak, atau kehilangan gas sedikit saja, kuda laut akan tenggelam ke dasar laut. Ini berarti kematian baginya.
Satu hal harus dicatat di sini: jumlah udara yang mengisi kantung renang telah dirancang dengan tepat. Karena itu, setiap perubahan bisa mengakibatkan kematian binatang itu. Susunan yang begitu tepat ini mengungkap sesuatu yang sangat penting bagi kita. Jika kuda laut hanya dapat bertahan hidup dengan sejumlah udara dalam kantung-kantung mereka, maka organ-organ (alat tubuh) yang mereka miliki hari ini pasti sama dengan organ serupa yang dimiliki saat kemunculan pertama mereka di bumi. Dengan kata lain, kuda laut tidaklah mendapatkan organ-organ mereka satu demi satu dalam waktu tertentu, seperti dinyatakan oleh para ahli evolusi. Mereka diciptakan bersama dengan seluruh organ dan ciri-cirinya sekaligus.

Seperti makhluk lain di alam semesta, Allah menciptakan kuda laut dengan lengkap dan sempurna. Rancangan kuda laut, yang sesungguhnya hanyalah satu di antara begitu banyak jenis makhluk laut, merupakan sebuah contoh kekuasan Allah yang tak terbatas dan pengetahuan-Nya yang tiada habisnya.
CAPUNG: MESIN-MESIN TERBANG
Kita bisa melihat capung di tempat-tempat yang berair. Jika kalian mengenali serangga ini, kalian mungkin pernah melihatnya terbang begitu cepat dan membuat gerakan terbang yang cepat dan tiba-tiba. Namun bagi kalian yang tidak akrab dengannya, mari kita perhatikan serangga ini.

Rupa seekor capung menyerupai helikopter. Serangga ini memiliki bakat yang begitu sempurna untuk terbang. Tak peduli berapa kecepatan dan arah terbangnya, capung dapat berhenti dan terbang kembali ke arah yang berbeda sedemikian rupa, hingga tetap diam di udara dan menunggu dalam posisi yang tepat untuk menyerang mangsanya. Ini semua berkat sayapnya, yang dapat mengepak sangat cepat. Ketika berada pada posisi ini, capung dapat membalik dengan cepat, dengan kepala mengarah pada mangsanya. Tetapi sebenarnya ini hanyalah beberapa hal saja dari kemampuan terbang jungkir-balik (manuver) yang menjadi sumber ilham bagi umat manusia dalam membuat helikopter yang merupakan hasil teknologi maju masa kini.
Tubuh seekor capung memiliki bentuk berulir yang memberikan kesan bahwa badannya tertutup logam. Seekor capung, yang warnanya beraneka ragam mulai dari biru es hingga merah anggur, memiliki dua pasang sayap di punggung. Sepasang sayap terletak di depan dan sepasang lainnya di belakang. Ketika terbang, dua sayap depan terbang mengarah ke atas sementara dua sayap belakang mengarah ke bawah.

Helikopter Sikorsky yang dibuat dengan teknologi saat ini menggunakan bentuk sayap capung yang istimewa ini sebagai modelnya. Pertama-tama, gambar seekor capung dimasukkan dalam komputer. Lalu, berdasarkan manuver-manuver capung di udara, dibuat sekitar 2000 gambar khusus. Hasilnya, Sikorsky muncul dengan model baru yang lebih kuat, dengan gerakan yang begitu canggih. Helikopter ini digunakan untuk mengangkut tentara dan perbekalan.
Pernahkah kalian mengamati mata capung? Capung memiliki penglihatan yang sempurna. Mata capung oleh para ahli dianggap sebagai mata serangga yang paling baik. Seekor capung memiliki sepasang mata, masing-masing terdiri dari kurang lebih 30.000 lensa. Mata ini, yang tampak seperti setengah lingkaran dan menempati setengah kepalanya, menyediakan bidang penglihatan yang luas. Karena itulah, punggung belakang capung pun termasuk dalam rentang penglihatannya.

Ini hanyalah beberapa ciri yang dimiliki capung, yang diterangkan sangat singkat. Andaikanlah salah satu organ capung ini, misalnya bentuk sayap yang istimewa tidak ada. Dapatkah serangga ini membuat manuver-manuver mendadak dan menangkap mangsanya? Atau, jika capung tidak memiliki mata yang memungkinkannya melihat ke semua arah, dapatkah ia melarikan diri dari musuh-musuhnya?

Jika salah satu sistem pada capung ini tidak ada, maka akan timbul gangguan fungsi pada sistem-sistem lainnya. Capung memang diciptakan lengkap dengan seluruh sistemnya. Allah menciptakan capung dengan sempurna, seperti makhluk lainnya, dan berkat Allah pula serangga ini dapat hidup dengan nyaman.
TEMPAT TINGGAL RAHASIA DI DALAM LAUT: KARANG
Sekilas, kalian mungkin menganggap bahwa batu karang hanyalah setumpuk bebatuan beraneka warna. Namun, kalian keliru karena karang adalah makhluk hidup. Bermiliar karang hidup bersama, saling melekatkan diri dengan cairan khusus yang dihasilkan oleh tubuhnya sendiri, dan menghadirkan bentuk yang mirip bebatuan.
Sisa-sisa karang mati mengeras bagai kapur dan menjadi sarang-sarang karang pada akhirnya. Sarang-sarang ini menjadi tempat tinggal banyak makhluk. Semua jenis ikan yang tinggal di dalam batu karang memiliki ciri-ciri khusus. Misalnya, ikan yang berburu di siang hari, seperti angelfish, bersembunyi di bagian-bagian yang tenang dan terpencil dan menghilang ke celah-celah karang saat matahari terbenam.
Tingkah laku ikan yang tinggal di batu karang bermacam-macam. Beberapa ikan, seperti ikan bayan yang telah kita bahas sebelumnya, tidur nyanyak di malam hari dalam kantung tidur mereka. Jenis ikan lainnya, seperti stickleback, di sisi lain, setengah sadar ketika beristirahat. Ikan red mullet dan beberapa jenis ikan lainnya berwarna sangat cerah di siang hari, dan mengubah warna kulit mereka menjadi pucat di malam hari.

Bunga-bunga karang, karang, dan beberapa ikan yang menyimpan telurnya juga tinggal di dalam sisa-sisa karang mati. Selain mereka, ketam-ketam dan udang-udang kecil menempel di karang untuk memangsa tanaman dan hewan renik (plankton atau makhluk hidup berukuran sangat kecil, dan hanya bisa dilihat oleh mikroskop—penerj.). Ikan-ikan seperti hiu dan belut moray yang tinggal di karang menggunakan indera penciuman mereka yang tajam untuk mencari makan di dalam gelap.

Berbagai makhluk lain yang diciptakan Allah di laut, berikut rancangan unik mereka dengan ciri-ciri yang menakjubkan menunjukkan cita seni dan pengetahuan Allah yang tak terbatas dan tiada taranya. Dalam surat An-Nahl, Allah memberikan beberapa contoh dari makhluk ciptaanNya. Pada surat yang sama, Ia menyatakan bahwa manusia harus berterima kasih karena semua anugerah itu:
Dan Dia (menundukkan) pula apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dalam bentuk makhluk yang beragam macamnya. Sesungguhnya pada hal seperti itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah, Yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS An Nahl: 13-14).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar