Menurut laporan website Inggris “New Scientist”,
maksud dari badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan
peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot),
biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari.
Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi
akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya
akan jauh lebih besar dari badai angin “Katrina”, dan hampir semua
manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.
Badai Matahari Kuat pada 2012 akan Menyerang
Pada 22 September 2012 tengah malam, langit New York, Manhattan
Amerika Serikat akan tertutupi oleh seberkas layar cahaya yang
warna-warni.Di wilayah selatan New York ini, sangat sedikit orang yang
dapat melihat fenomena aurora ini. Namun, perasaan menikmati indahnya
pemandangan alam ini tidak akan berlangsung lama. Setelah beberapa
detik, semua bola lampu listrik di wilayah tersebut mulai gelap dan
berkedip tak menentu, kemudian sinar cahayanya dalam seketika tiba-tiba
bertambah terang, dan cahaya bola lampu menjadi luar biasa terang.
Selanjutnya, semua lampu mati. 90 detik kemudian, seluruh bagian Timur
Amerika Serikat akan mengalami pemadaman listrik. Setahun kemudian,
jutaan orang Amerika mulai mati, infrastruktur negara akan menjadi
timbunan puing. Bank Dunia akan mengumumkan Amerika berubah menjadi
negara berkembang. Pada saat yang sama, Eropa, China dan Jepang dan
daerah lain atau negara juga akan sama seperti Amerika Serikat, berjuang
dalam bencana sekali ini. bencana ini datang dari badai matahari atau
solar storm yang dahsyat, terjadi pada permukaan matahari yang berjarak
150 juta km dari bumi.
Alat Deteksi Amerika Berhasil Mengambil Foto Badai Matahari
Mungkin cerita di atas kedengarannya mustahil, dalam keadaan normal
matahari tidak akan bisa menyebabkan bencana besar seperti itu pada
bumi. Namun, laporan khusus yang dikeluarkan oleh National Academy of
Sciences, Amerika Serikat pada bulan Januari 2009 menyatakan bahwa
bencana seperti ini sangat mungkin bisa terjadi. Studi tersebut
disponsori oleh NASA. Dalam beberapa dekade, dalam perkembangan
masyarakat manusia, peradaban Barat telah menanamkan bibit-bibit untuk
kehancuran mereka sendiri. Cara hidup modern secara berlebihan yang
sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak
sengaja membuat kita lebih banyak terperangkap dalam suatu kondisi yang
super berbahaya. Plasma balls yang dipancarkan dalam letusan permukaan
matahari mungkin bisa menghancurkan jaringan listrik kita, sehingga
mengakibatkan bencana dahsyat. Daniel Becker dari University of Colorado
seorang ahli cuaca angkasa adalah pencetus laporan khusus dari Academy
of Sciences Amerika Serikat, “Sekarang ini kita semakin dekat dengan
kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat mempersiapkan diri
deng-an matang terhadap bencana badai matahari yang akan menimpa ini.
Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia,
sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air.”
Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan pandangan yang
berbeda, mereka mempertimbangkan dampak badai matahari terutama
terkonsentrasi di luar ruang angkasa, dan karena efek rintangan medan
magnetik bumi dan atmosfir, pengaruh gangguannya tidak akan terlalu
nyata terhadap kehidupan di bumi. Para ahli mengatakan, ketika aktivitas
badai matahari aktif, akan terus menerus terjadi pembakaran dan
peledakan pada sunspot, pada saat sejumlah besar sinar ultraviolet
dilepaskan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas angkasa
bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek,
sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Tetapi ponsel yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transmisi sinyal radio
tidak melalui lapisan ionosfir, sehingga pada umumnya dampak badai
matahari terhadap komunikasi di permukaan bumi tidak akan signifikan.
Secara teori, pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa
menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga secara
fatal mengancam spesies yang berada di bumi. Tetapi untuk badai matahari
tahun 2012 para ahli khawatir mungkin menjadi pengecualian.
Mungkin Membawa Dampak Bencana Besar pada Bumi
Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai
matahari yang kuat di bumi akan membawa malapetaka besar pada manusia,
yang akan mempengaruhi setiap aspek pada masyarakat modern sekarang.
Para ahli yang mengeluarkan peringatan meng-atakan, dampak badai
matahari pada bumi kemungkinan adalah “efek domino”. Coba pikirkan, bila
jaringan listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal yang
berhubungan dengan bisnis pasokan listrik juga akan menjadi korban:
peralatan refrigeration berhenti, makanan dan obat-obatan yang tersimpan
dalam ruang berpendingin dalam jumlah besar akan kehi-langan kondisi
penyimpanan dan rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air minum
pada masyarakat akan menjadi masalah. Selain itu, karena gangguan pada
sinyal satelit, sistem posisi GPS akan menjadi sampah. Sebenarnya pada
awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari saat itu
bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja
sekarang ini di bumi sudah dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel,
tetapi fasilitas ini sulit menahan ujian badai matahari.
Ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan
menghadapi dua masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan
listrik modern sekarang. Jaringan listrik modern sekarang pada umumnya
menggunakan tegangan tinggi untuk mencakup daerah lebih luas, ini akan
memungkinkan operasi jaringan listrik lebih efisien, Anda bisa
mengurangi kerugian selama transmisi listrik, juga kerugian listrik
karena produksi yang berlebihan. Namun, secara bersama ia juga menjadi
lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang angkasa. transmisi jaringan
akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin
menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek domino
yang pertama, selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan “lalu lintas
lumpuh, komunikasi terputus, industri keuangan runtuh dan fasilitas umum
kacau; pompa berhenti menyebabkan pasokan air minum terputus, kurangnya
fasilitas pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara
efektif. Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai
matahari kuat mungkin dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi
manusia, hanya pada tahun pertama saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun
dollar AS, sementara pemulihan dan rekonstruksinya diperlukan setidaknya
4-10 tahun
Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang
saling ketergantungan yang dukungan kehidupan modern kita, seperti
masalah air dan penanganan limbah, masalah infrastruktur logistik
supermarket, masalah pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan
lainnya yang tergantung pada listrik. Jika dua masalah digabung jadi
satu, kita dapat dengan jelas melihat bahwa peristiwa kemungkinan muncul
kembalinya badai matahari Carrington sangat mungkin akan menyebabkan
bencana besar yang langka. Adviser laporan khusus dari National Academy
of Sciences Amerika Serikat dan analis daya listrik industri John
Kappenman menganggap “Bencana seperti ini dibandingkan dengan bencana
yang biasa kita bayangkan secara total berlawanan. biasanya wilayah
kurang berkembang rawan serangan bencana, namun dalam bencana ini,
wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap serangan bencana.”
Manusia Belum Mempersiapkan Diri
Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan me-nimpa, Amerika
Serikat dan seluruh umat manusia tidak segera merespon untuk
mempersiapkan pekerjaan secara baik dalam menghadapi putaran badai
matahari berikutnya. Becker me-ngatakan bahwa karena kemungkinan
terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil, “Seluruh masyarakat
bahkan tidak menanggapinya, namun hanya memperhatikan masalah di hadapan
mata”. Terhadap cuaca di bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang
akan menimpa selama beberapa hari ke depan, dan mengeluarkan peringatan
yang sesuai kepada penduduk setempat, namun badai matahari atau cuaca
ruang angkasa benar-benar berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang ini
kita masih tidak dapat memprediksi secara akurat waktu dan kekuatan
badai matahari, yang dapat diprediksi oleh saya dan rekan saya hanya
jika sebuah badai matahari besar menyerang, kami secara mutlak tidak
mampu menanganinya.”
Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di
bumi, dewasa ini umat manusia terutama tergantung pada prediksi dari
siklus sunspot untuk memantau intensitas badai matahari serta dampaknya
pada bumi. Yang dimaksud dengan sunspot adalah proses peningkatan dan
pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot setiap 11 tahun. Siklus
dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot pada matahari. Dalam masa
aktif sunspot akan meningkat, badai matahari yang terjadi akan lebih
banyak. Ketika badai matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta
aliran ion yang terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang
dipancarkan secara besar-besaran oleh matahari akan berpengaruh terhadap
lapisan medan magnit bumi, ionosfir serta kondisi atmosfir netral.
Dalam masalah dampak bahaya badai matahari, lebih dari satu abad,
orang-orang terus memantau kegiatan sunspot.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta
data bintik matahari siklus yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari
National Center for Atmospheric Research, NCAR, Amerika Serikat,
berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu dinamika solar. Dengan
model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini dari
aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat
membantu perusahaan-perusahaan listrik, para pengendali satelit dan
aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya
agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari. Menurut
informasi, ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard
Enke dari National Science Foundation, Departemen Atmospheric Research
Amerika Serikat mengatakan bahwa jika dapat secara dini memprediksi
aktivitas badai matahari, orang-orang akan dapat dengan baik
menanggulangi gangguan seperti komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman
listrik, serta ancaman terhadap astronot dan hal-hal
lain.(Erabaru.or.id/lim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar